Kamis, 12 Mei 2016

Minyak Pelumas (OIL) Pada Kendaraan

 Minyak pelumas pada kendaraan berfungsi untuk melumasi komponen engine ataupun melumasi komponen chasis pada kendaraan yang lainnya.


Mengapa harus ada pelumasan?
    Pelumasan dibutuhkan agar komponen komponen tersebut tidak cepat aus atau terkikis akibat cara kerja komponen tersebut yang saling bergesekan. Secara keseluruhan minyak pelumas (oil) di bagi menjadi 2, yaitu ada yang cair dan juga ada yang padat.
  
      
       A. OLI MESIN
  Merupakan salah satu pelumas cair yang Berfungsi untuk melumasi komponen komponen bagian dalam pada engine. Agar oli mesin dapat bekerja dengan baik maka oli mesin harus memiliki sifat sifat dan syarat seperti:

                     Sifat sifat oli mesin
                    Syarat syarat oli mesin
          Sebagai pelumasan
       Harus memiliki kekentalan yang tepat
          Bersifat pendingin
      Kekentalan harus stabil terhadap pengaruh suhu
     Sebagai perapat 
     Oli mesin harus sesuai dengan penggunaan metal
          Sebagai pembersih
     Tidak merusak (anti karat) terhadap komponen
     Sebagai penyerap tekanan
     Tidak menimbulkan busa
   
   
Jenis Oli Mesin
    
   1.  Klasifikasi kekentalan pada oli mesin
       Kekentalan menunjukan kemampuan megalir dari suatu cairan. Oli akan menjadi encer dan mudah mengalir jika berada pada suhu yang tinggi (panas), dan menjadi kental dan susah mengalir ketika pada suhu yang rendah (dingin).  Kekentalan oli dinyatakan oleh angka yang disebut “Index Kekentalan”. Semakin tinggi angka indexnya maka oli tersebut semakin kental, dan sebaliknya.

     SAE (Society of Automotive Engineer), adalah suatu badan yang menentukan standar kekentalan oli.  Contoh nilai kekentalan oli adalah:
1. SAE 40, artinya oli tersebut adalah single grade, digunakan pada saat tertentu atau musim tertentu.
 2. SAE  10w-30 , artinya oli tersebut adalah multigrade (bisa digunakan di 2 musim yang berbeda), yaitu kekentalannya tidak terpengaruh oleh suhu/ musim dan dapat digunakan sepanjang tahun.

2. Klasifikasi kualitas
      Kualitas oli mesin diklasifikasikan sesuai dengan standar API (American Petroleum Institute). Klasifikasi oli mesin untuk mesin bensin ditunjukan dengan huruf depan “S” (SA, SB, SC, SD,.....dst). klasifikasi oli mesin untuk mesin diesel ditunjukan dengan huruf depan “C” (CA, CB, CC, CD,...... dst). Semakin besar huruf belakang semakin baik kualitas oli tersebut (oli dengan grade CD lebih baik dari oli dengan grade CC).


B. GEAR OIL (OLI RODA GIGI)
   Oli roda gigi berfungsi untuk melumasi transmisi manual, differential, dan steering gear. Sama seperti oli lainnya, oli roda gigi harus memiliki syarat syarat agar dapat bekerja denga baik, yaitu:

  • Kekentalan yang sesuai
  • Mempunyai kemampuan memikul beban
  • Tahan terhadap panas dan oksidasi 


Tipe oli roda gigi

1. Klasifikasi dalam kekentalan

Pada umumnya oli roda gigi dibagi menjadi 6 indek kekentalan SAE (75W, 80W, 85W, 90, 140, 250). Transmisi dan differential umumnya menggunakan SAE 90 atau 80W-90.

2. Klasifikasi dalam kualitas dan penggunaan
Kualitas oli roda gigi diklasifikasikan sesuai dengan standar API (American Petroleum Institute). Klasifikasi oli roda gigi adalah GL (Gear Lubrication). Semakin besar angka belakangnya semakin baik kualitas oli tersebut (gear oil GL1 lebih buruk dibanding gear oil GL2).
Pada umumnya, gear oil GL4 digunakan untuk melumasi steering gear, gear oil GL4 atau GL5 digunakan untuk melumasi transmisi manual, gear oil GL5 digunakan untuk differential tipe hypoid gear.

 


C. Gemuk (Grease)
    Gemuk adalah pelumas padat yang terbuat dari pelumas cair (oli) yang mempunyai bahan pengental (thickening agent). Ada 2 tipe utama dari bahan pengental : a metalic soap dan a non soap. Tipe yang umum digunakan adalah a metalic soap. 

Gemuk memilik beberapa keuntungan dan beberapa kerugian, antara lain:
  

                          Keuntungannya
                            kerugiannya
       Pelumasannya tahan lama
       Gemuk lebih sulit dalam penanganan (penggantian dan pengisian)
         Mencegah menempelnya kotoran / air
        Mempunyai tahanan gerak besar
       Mempunyai daya tahan terhadap beban tinggi
         Kemampuan pendinginan rendah (tidak mengalir)

        Sulit untuk membersihkan kotoran
  
Tipe gemuk (Grease)

1. Gemuk untuk chasis
   Pada umumnya ada 2 tipe gemuk yang digunakan pada chasis:

A. Lithium Soap Base Multi Purpose Grease
Gemuk tipe ini tahan terhadap air dan panas yang penggunaannya ditempatkan dimana gerakannya kontinyu, seperti:
-Kopling         - Shackle pin          propeller shaft
-Steering        king pin

B. Molybdenum Disulfide Lithium Soap Base Grease
Gemuk ini biasa disebut gemuk chasis “Special” atau long life dan digunakan dalam area yang tahan tekanan tinggi, seperti:
- Kopling                          constant velocity joint
- Ball joint                         rack and pinion steering gear
- Suspension Arm

  
2. Gemuk bantalan roda
Gemuk yang dipakai pada bantalan roda adalah Lithium Soap Base Multi Purpose Base. Karakteristik yang diperlukan untuk gemuk tipe ini adalah :
 a. Gemuk harus tahan panas karena temperatur pada wheel hub bisa mencapai 130 derajat celcius
 b. Mempunyai kestabilan oksidasi dan tahan lama
 c. Tahan terhadap kerusakan dan karat

Ada beberapa tindakan yang harus diperhatikan untuk menjamin keuntungan dari penggunaan gemuk, yaitu:
a. Membersihkan dan mengeringkan bantalan
b. Dalam mengisi gemuk pada wheel hub jangan berlebihan
c. Jangan mencampur gemuk bantalan roda dengan gemuk lain
d. Menjauhkan gemuk dari kotoran.



D. Minyak Transmisi Otomatis (ATF)
    Automatic Transmision Fluid (ATF) adalah minyak dengan kualitas yang tinggi, dengan bermacam macam bahan tambahan. Dalam penggunaannya ATF digunakan oleh Transmisi Automatic dan power steering.

    ATF harus memiliki syarat syarat sebagai berikut agar dapat digunakan:
1. Kekentalannya sesuai
2. Stabil terhadap panas
3. Tidak berbusa
4. Koefisien gesek sesuai



E. Minyak Rem (Brake Fluid)
    Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi yang sebagian besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia dan ester.
Sama seperti yang lainnyal, minyak rem harus memiliki syarat syarat agar dapat bekerja dengan baik, yaitu:
1. Titik didih yang tinggi
2. Mencegah karat
3. Viskositas yang tepat

Minyak rem mempunyai 4 klasifikasi FMVSS (Federal Motor Vechile Safety Standar). Semuanya ini berdasarkan titik didih, dan yang menentukan ini adalah DOT (Departement Of Transportation).
Dalam penggunaan minyak rem, harus berhati hati karena dapat menyebabkan masalah/kerusakan pada kita ataupun kendaraan.  Tindakan yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Jangan mencampur minyak rem
2. Jangan tercemar dengan air
3. Jangan tercemar dengan oli atau pembersih oli
4. Simpan minyak rem ditempat yang sesuai
5. Jangan sampai tertumpah mengenai body kendaraan (dapat merusak cat pada mobil)



F. Sealent (Formed In Place Gasket / FIPG)
    FIPG adalah perekat setengah padat yang pada umumnya terbuat dari silicone atau acrylate yang mengeras pada temperatur ruangan. Sealent biasanya digunakan untuk menyambung komponen engine agar dapat melekat dengan baik, biasanya digunakan seperti menyambung cover valve dengan silinder head, memasang bak oli, menyambung selang selang air pendingin ke radiator ataupun ke mesin, dan masih banyak lagi kegunaan lainnya.


FIPG memiliki beberapa kelebihan antara lain :
  1. Melekat pada semua permukaan yang rata
  2. Gampang dalam pembentukan gasket
  3. Mudah dalam penyimpanan

Syarat syarat yang harus dimiliki FIPG  adalah:
  1. Elastisitasnya baik
  2. Melekatnya kuat
  3. Kekentalannya tidak berubah walau ada perubahan suhu
  4. Harus mudah dibersihkan

FIPG  memiliki beberapa tipe yaitu:
1. Three bond 1280   : sistem pelumasan (oil pan)
2. Three bond 1282b : sistem pendinginan (water pump)
3. Three bond 1281   : transmisi manual
4. Three bond 2403   : perapat baut

Dalam pengguanaan FIPG harus berhati hati, ada beberapa cara dalam penanganannya:
1. Bersihkan area yang akan dipasangkan FIPG
2. Gunakan FIPG yang sesuai
3. Dibutuhkan waktu 1 sampai 2 jam agar FIPG mengering



G. Zat anti beku
    Zat anti beku berfungsi mencegah terjadinya pembekuan air pendingin pada saat musim dingin. Zat anti beku memilki beberapa sifat yaitu:
  a. Mempunyai titik beku dibawah air pendingin
  b. Mencegha karat pada sistem pendingin
  c. Tidak berefek pada kemampuan radiasi panas air pendingin
  d. Tidak merusak komponen yang terbuat dari karet
  e. Kekentalan tetap efektif tanpa terpengaruh pada temperatur
  f. Reaksi kimianya stabil, dan tidak mudah menguap
  g. Tidak mudah berbusa

Penggunaan zat anti beku:
  a. Radiator yang terbuat dari almunium diperlukan zat anti beku yang special untuk mencegah karat pada radiator
  b. Untuk negara tropis penggunaan zat anti beku tidak terlalu penting
  c. Sebelum menambah zat anti beku periksa sistem pendinginan terhadap karat dan kebocoran.
 
 
 
 

1 komentar:

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    Other Chemical
    RO Chemical

    BalasHapus