Minyak pelumas pada kendaraan berfungsi untuk melumasi
komponen engine ataupun melumasi komponen chasis pada kendaraan yang lainnya.
Mengapa harus ada
pelumasan?
Pelumasan dibutuhkan agar komponen komponen tersebut tidak
cepat aus atau terkikis akibat cara kerja komponen tersebut yang saling
bergesekan. Secara keseluruhan minyak pelumas (oil) di bagi menjadi 2, yaitu
ada yang cair dan juga ada yang padat.
A. OLI MESIN
Merupakan salah satu pelumas cair yang Berfungsi untuk
melumasi komponen komponen bagian dalam pada engine. Agar oli mesin dapat
bekerja dengan baik maka oli mesin harus memiliki sifat sifat dan syarat
seperti:
Sifat
sifat oli mesin
|
Syarat
syarat oli mesin
|
Sebagai pelumasan
|
Harus memiliki kekentalan yang tepat
|
Bersifat pendingin
|
Kekentalan harus stabil terhadap pengaruh suhu
|
Sebagai perapat
|
Oli mesin harus sesuai dengan penggunaan metal
|
Sebagai pembersih
|
Tidak merusak (anti karat) terhadap komponen
|
Sebagai penyerap tekanan
|
Tidak menimbulkan busa
|
Jenis Oli Mesin
1. Klasifikasi kekentalan pada oli mesin
Kekentalan menunjukan kemampuan megalir dari
suatu cairan. Oli akan menjadi encer dan mudah mengalir jika berada pada suhu
yang tinggi (panas), dan menjadi kental dan susah mengalir ketika pada suhu
yang rendah (dingin). Kekentalan oli
dinyatakan oleh angka yang disebut “Index Kekentalan”. Semakin tinggi angka
indexnya maka oli tersebut semakin kental, dan sebaliknya.
SAE (Society
of Automotive Engineer), adalah suatu badan yang menentukan standar kekentalan
oli. Contoh nilai kekentalan oli adalah:
1. SAE 40, artinya oli tersebut
adalah single grade, digunakan pada saat tertentu atau musim tertentu.
2. SAE 10w-30
, artinya oli tersebut adalah multigrade (bisa digunakan di 2 musim yang
berbeda), yaitu kekentalannya tidak terpengaruh oleh suhu/ musim dan dapat
digunakan sepanjang tahun.
2. Klasifikasi
kualitas
Kualitas
oli mesin diklasifikasikan sesuai dengan standar API (American Petroleum
Institute). Klasifikasi oli mesin untuk mesin bensin ditunjukan dengan huruf
depan “S” (SA, SB, SC, SD,.....dst). klasifikasi oli mesin untuk mesin diesel
ditunjukan dengan huruf depan “C” (CA, CB, CC, CD,...... dst). Semakin
besar huruf belakang semakin baik kualitas oli tersebut (oli dengan grade CD
lebih baik dari oli dengan grade CC).
B. GEAR OIL (OLI
RODA GIGI)
Oli roda gigi berfungsi untuk melumasi transmisi manual,
differential, dan steering gear. Sama seperti oli lainnya, oli roda gigi harus
memiliki syarat syarat agar dapat bekerja denga baik, yaitu:
- Kekentalan yang sesuai
- Mempunyai kemampuan memikul beban
- Tahan terhadap panas dan oksidasi
Tipe oli roda gigi
1. Klasifikasi
dalam kekentalan
Pada umumnya oli roda gigi dibagi menjadi 6
indek kekentalan SAE (75W, 80W, 85W, 90, 140, 250). Transmisi dan differential
umumnya menggunakan SAE 90 atau 80W-90.
2. Klasifikasi
dalam kualitas dan penggunaan
Kualitas oli roda gigi diklasifikasikan
sesuai dengan standar API (American Petroleum Institute). Klasifikasi oli roda
gigi adalah GL (Gear Lubrication). Semakin besar angka belakangnya semakin baik
kualitas oli tersebut (gear oil GL1 lebih buruk dibanding gear oil GL2).
Pada umumnya, gear oil GL4 digunakan untuk
melumasi steering gear, gear oil GL4 atau GL5 digunakan untuk melumasi
transmisi manual, gear oil GL5 digunakan untuk differential tipe hypoid gear.
C. Gemuk (Grease)
Gemuk adalah pelumas padat yang terbuat dari pelumas cair
(oli) yang mempunyai bahan pengental (thickening agent). Ada 2 tipe utama dari
bahan pengental : a metalic soap dan a non soap. Tipe yang umum digunakan
adalah a metalic soap.
Gemuk memilik beberapa keuntungan dan beberapa kerugian,
antara lain:
Keuntungannya
|
kerugiannya
|
Pelumasannya tahan lama
|
Gemuk lebih sulit dalam penanganan
(penggantian dan pengisian)
|
Mencegah menempelnya kotoran / air
|
Mempunyai tahanan gerak besar
|
Mempunyai daya tahan terhadap beban tinggi
|
Kemampuan pendinginan rendah (tidak mengalir)
|
|
Sulit untuk membersihkan kotoran
|
Tipe gemuk (Grease)
1. Gemuk untuk
chasis
Pada umumnya ada 2 tipe gemuk yang digunakan pada chasis:
A. Lithium Soap Base Multi Purpose Grease
Gemuk tipe ini tahan terhadap air dan panas
yang penggunaannya ditempatkan dimana gerakannya kontinyu, seperti:
-Kopling - Shackle pin - propeller shaft
-Steering - king
pin
B. Molybdenum Disulfide Lithium Soap Base
Grease
Gemuk ini biasa disebut gemuk chasis
“Special” atau long life dan digunakan dalam area yang tahan tekanan tinggi,
seperti:
- Kopling - constant velocity joint
- Ball joint - rack and pinion steering gear
- Suspension
Arm
2. Gemuk bantalan
roda
Gemuk yang dipakai pada bantalan roda adalah Lithium Soap
Base Multi Purpose Base. Karakteristik yang diperlukan untuk gemuk tipe ini
adalah :
a. Gemuk harus tahan panas karena temperatur
pada wheel hub bisa mencapai 130 derajat celcius
b. Mempunyai kestabilan oksidasi dan tahan
lama
c. Tahan terhadap kerusakan dan karat
Ada beberapa tindakan yang harus diperhatikan untuk menjamin
keuntungan dari penggunaan gemuk, yaitu:
a. Membersihkan dan mengeringkan bantalan
b. Dalam mengisi gemuk pada wheel hub jangan
berlebihan
c. Jangan mencampur gemuk bantalan roda dengan
gemuk lain
d. Menjauhkan gemuk dari kotoran.
D. Minyak Transmisi Otomatis (ATF)
Automatic Transmision Fluid (ATF) adalah minyak dengan
kualitas yang tinggi, dengan bermacam macam bahan tambahan. Dalam penggunaannya
ATF digunakan oleh Transmisi Automatic dan power steering.
ATF harus memiliki syarat syarat sebagai berikut agar dapat
digunakan:
1. Kekentalannya sesuai
2. Stabil terhadap panas
3. Tidak berbusa
4. Koefisien gesek sesuai
E. Minyak Rem (Brake Fluid)
Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi
yang sebagian besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia dan ester.
Sama
seperti yang lainnyal, minyak rem harus memiliki syarat syarat agar dapat
bekerja dengan baik, yaitu:
1. Titik didih yang tinggi
2. Mencegah karat
3. Viskositas yang tepat
Minyak rem mempunyai 4 klasifikasi FMVSS (Federal Motor
Vechile Safety Standar). Semuanya ini berdasarkan titik didih, dan yang
menentukan ini adalah DOT (Departement Of Transportation).
Dalam penggunaan minyak rem, harus berhati hati karena dapat
menyebabkan masalah/kerusakan pada kita ataupun kendaraan. Tindakan yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Jangan mencampur minyak rem
2. Jangan tercemar dengan air
3. Jangan tercemar dengan oli atau pembersih
oli
4. Simpan minyak rem ditempat yang sesuai
5. Jangan sampai tertumpah mengenai body
kendaraan (dapat merusak cat pada mobil)
F. Sealent
(Formed In Place Gasket / FIPG)
FIPG adalah perekat setengah padat yang pada umumnya terbuat
dari silicone atau acrylate yang mengeras pada temperatur ruangan. Sealent biasanya
digunakan untuk menyambung komponen engine agar dapat melekat dengan baik,
biasanya digunakan seperti menyambung cover valve dengan silinder head,
memasang bak oli, menyambung selang selang air pendingin ke radiator ataupun ke
mesin, dan masih banyak lagi kegunaan lainnya.
FIPG memiliki beberapa kelebihan antara lain :
1. Melekat pada semua permukaan yang rata
2. Gampang dalam pembentukan gasket
3. Mudah dalam penyimpanan
Syarat syarat yang harus dimiliki FIPG adalah:
1. Elastisitasnya baik
2. Melekatnya kuat
3. Kekentalannya tidak berubah walau ada
perubahan suhu
4. Harus mudah dibersihkan
FIPG memiliki
beberapa tipe yaitu:
1. Three bond 1280 : sistem pelumasan (oil pan)
2. Three bond 1282b : sistem pendinginan
(water pump)
3. Three bond 1281 : transmisi manual
4. Three bond 2403 : perapat baut
Dalam pengguanaan FIPG harus berhati hati, ada beberapa cara
dalam penanganannya:
1. Bersihkan area yang akan dipasangkan FIPG
2. Gunakan FIPG yang sesuai
3. Dibutuhkan waktu 1 sampai 2 jam agar FIPG
mengering
G. Zat anti beku
Zat anti beku berfungsi mencegah terjadinya pembekuan air
pendingin pada saat musim dingin. Zat anti beku memilki beberapa sifat yaitu:
a. Mempunyai titik beku dibawah air pendingin
b. Mencegha karat pada sistem pendingin
c. Tidak berefek pada kemampuan radiasi panas
air pendingin
d. Tidak merusak komponen yang terbuat dari
karet
e. Kekentalan tetap efektif tanpa terpengaruh
pada temperatur
f. Reaksi kimianya stabil, dan tidak mudah
menguap
g. Tidak mudah berbusa
Penggunaan zat anti beku:
a. Radiator yang terbuat dari almunium
diperlukan zat anti beku yang special untuk mencegah karat pada radiator
b. Untuk negara tropis penggunaan zat anti
beku tidak terlalu penting
c. Sebelum menambah zat anti beku periksa sistem
pendinginan terhadap karat dan kebocoran.